Saya akan coba merubah sistem pengapian CDI DC ke CDI AC, terkhusus pada jenis Cobra (tahun '84 keatas.)
Yang perlu dipersiapkan adalah CDI AC milik Supra-X atau Honda Grand,
dan spul pengapian milik Force-1. Dan tentu saja angker spul bawaan
Binter Merzy. Dan perubahan extreme akan dilakukan pada angker tersebut.
Pertama, dari 12 karen yang ada harus dipotong 3 buah. Sehingga akan
tersisa 9 karen khusus untuk pengisian saja. Pada space hasil potongan 3
karen tadi diukir sesuai dengan posisi dudukan spul milik Force-1 tadi.
Dibuat sedemikian rupa sehingga kaki-kaki spul tertanam di angker.
Ada 2 kutub pada spul Force-1 tadi. Satu untuk menuju CDI, dan satu lagi
sebagai masa (negatif). Alangkah ringkasnya bila masa spul pengapian
dan spul pengisian dijadikan satu dan dibaut pada baut angker. Sehingga
tidak terlalu banyak kabel yang keluar.
Kabel yang keluar dari spul Force-1 tadi akan langsung mendapat CDI AC.
Ckup hanya 2 kabel yang keluar dari tutup magnet. Satu menuju CDI dan
satu lagi sebagai pengisian menuju kiprok.
Dan jangan lupa, lilitan pada 3 karen tadi harus dibagi rata pada 9
karen yang tersisa. Sehingga jumlah lilitan total tetap sama, dan tidak
mengurangi jumlah arus pengisian.
Sebagai pengatur arus ke CDI, tetap menggunakan pulser. Alangkah baiknya
bila pulser menggunakan milik Grand atau milik Shogun. Sehingga jarak
tempuhnya sama.
Semoga membantu....
Oleh : Damian Risandra
Jumat, 17 Mei 2013
modif Binter Mercy
Binter Merzy, Semua Demi Sahabat!
Membuat sesuatu indah, terkadang
enggak perlu ngoyo alias usaha keras. Seperti yang dialami Dicky
Christian Fransiscus di Binter Merzy alias KZ200 miliknya. Cukup
bermodal tangki dan beberapa penyesuaian yang rasanya tidak terlalu
sulit, sudah bikin kesan berbeda.
Garapan dan konsep modifikasi, semuanya diserahkan ke Mustafa Kemal Pasha. Teman yang juga sekaligus pemilik workshop Mulia Mitra Motor. “Konsepnya retro. Tapi lebih ke Kawasaki KZ500 keluaran 1975-an,” ungkap pria akrab disapa Kemal itu.
Toh, karena enggak ngoyo, proses garapan cukup lama. Yap! Sekitar 3 bulan, untuk bikin hati Dicky terpana. “Kesulitannya cari part orisinal KZ200 saja,” kata Kemal dari bengkelnya di Jl. H Mencong No. 41, Ciledug, Tangerang.
Sesuai konsep, proses berburu tangki KZ500 terus dilakukan. Beruntung, tangki ketemu di salah satu tempat part limbah. Tapi, meski wadah bahan bakar itu sudah didapat, pria 33 tahun itupun tetap melakukan sedikit ubahan.
"Ubahannya hanya mengecilkan tangki. Sisi kiri-kanan diciutkan 2 cm,” cerita Kemal. Sebab kalau langkah ini gak dilakukan, tangki akan terlihat dominan dan besar. Maklum, kan tangki milik motor 500cc. Malah, tangki yang kecil itu makin serasi bersanding dengan lampu orisinal bawaan KZ200.
Kesan retro juga ditimbulkan pemakaian ban. Lewat desain kembangan ban
motor lama, justru tampil memperkuat konsep. Tapi, demi mewujudkannya,
butuh usaha sedikit lebih. Terutama, di buritan alias bagian belakang.
"Penyesuaian hanya di bagian swing arm. Arm orisinal ditambah panjangnya sekitar 10cm,” tambah suami dari Eva Dwi Cahyanti itu. Jika langkah ini tidak dilakukan, ban jadi mentok ke arm. Karena profil ban yang berukuran 4,00x18.
Ketika punya motor keren, pastinya Dicky tidak mau direpotkan di jalan. Ogah mogok maksudnya. He..he..he... Maka itu, Kemal ganti pengapian platina jadi CDI. “CDI pakai BRT Dual Band buat Suzuki Shogun 125. Semua agar Dicky senang,” tutup Kemal. Demi sahabat(www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Inoue 4,00x18
Ban belakang : Inoue 4,00x18
Pelek depan : Champ 2,15x18
Pelek belakang : Champ 3,50x18
Garapan dan konsep modifikasi, semuanya diserahkan ke Mustafa Kemal Pasha. Teman yang juga sekaligus pemilik workshop Mulia Mitra Motor. “Konsepnya retro. Tapi lebih ke Kawasaki KZ500 keluaran 1975-an,” ungkap pria akrab disapa Kemal itu.
Toh, karena enggak ngoyo, proses garapan cukup lama. Yap! Sekitar 3 bulan, untuk bikin hati Dicky terpana. “Kesulitannya cari part orisinal KZ200 saja,” kata Kemal dari bengkelnya di Jl. H Mencong No. 41, Ciledug, Tangerang.
Sesuai konsep, proses berburu tangki KZ500 terus dilakukan. Beruntung, tangki ketemu di salah satu tempat part limbah. Tapi, meski wadah bahan bakar itu sudah didapat, pria 33 tahun itupun tetap melakukan sedikit ubahan.
"Ubahannya hanya mengecilkan tangki. Sisi kiri-kanan diciutkan 2 cm,” cerita Kemal. Sebab kalau langkah ini gak dilakukan, tangki akan terlihat dominan dan besar. Maklum, kan tangki milik motor 500cc. Malah, tangki yang kecil itu makin serasi bersanding dengan lampu orisinal bawaan KZ200.

"Penyesuaian hanya di bagian swing arm. Arm orisinal ditambah panjangnya sekitar 10cm,” tambah suami dari Eva Dwi Cahyanti itu. Jika langkah ini tidak dilakukan, ban jadi mentok ke arm. Karena profil ban yang berukuran 4,00x18.
Ketika punya motor keren, pastinya Dicky tidak mau direpotkan di jalan. Ogah mogok maksudnya. He..he..he... Maka itu, Kemal ganti pengapian platina jadi CDI. “CDI pakai BRT Dual Band buat Suzuki Shogun 125. Semua agar Dicky senang,” tutup Kemal. Demi sahabat(www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Inoue 4,00x18
Ban belakang : Inoue 4,00x18
Pelek depan : Champ 2,15x18
Pelek belakang : Champ 3,50x18
Kawasaki KZ-200 Binter Merzy…Bintangmu tak seterang sinarmu
ama aslinya adalah Kawasaki KZ-200, tapi di Indonesia lebih terkenal
dengan sebutan Binter Merzy. Hal ini tak lepas dari nama sebuah
distributor tunggal pemegang merek yang mengimportnya dari Jepang dengan
nama PT. Bintang Terang Indonesia…menurut berita yang beredar
perusahaan ini dulunya adalah milik buronan kelas kakap Indonesia yaitu
Eddy Tansil.
Pertama kali didatangkan ke Indonesia secara CBU pada tahun 1980.
Dinegara asalnya Jepang sana, motor ini tidak mendapat perhatian serius
dari konsumen dalam negeri, tapi berbeda dengan disini (Indonesia),
motor dengan basis touring cruiser sejati ini malahan mendapat sambutan
yang antusias oleh para penggemarnya. Kemungkinan hal ini terjadi, pada
masa itu belum ada motor batangan lokal yang mempunyai kubikasi sebesar
200cc. Bisa dibilang Kawak Binter Merzy adalah pelopor motor laki yang
berkubikasi besar dikelasnya. Karena besarnya permintaan pasar lokal,
sampai pada tahun 1985′an pernah tersebar berita bahwa Binter akan
mengimport Kawasaki KZ-250 double silinder ke Indonesia, tapi hal
tersebut batal dikaranekan adanya regulasi pembatasan sepeda motor lokal
untuk kapasitas mesin tidak boleh lebih dari 200cc oleh pemerintah kita
kala itu, dengan alasan keselatan pengendaranya dijalan…hmmm masuk
akalkah alasannya???

Peredaran Kawasaki KZ-200 dijalanan Indonesia boleh dibilang relatif singkat, yakni kisaran 6 tahun saja. Pertama keluar tahun 1980, berakhir pada tahun 1986′an. Hal ini ditengarai karena adanya masalah internal keuangan yang ada dipihak PT. Bintang Terang itu sendiri. Mau tidak mau semua produksi motor dari ATPM tersebut dihentikan peredarannya dari jalanan Indonesia. Sungguh disayangkan…
Selama masa edar diatas, KZ-200 mengalami 4 kali perubahan design
teknologi dan body secara minor, barangkali hal ini dilakukan untuk
mengejar efek tak jenuh bagi calon konsumennya.
Pada tahun 1980 s/d 1981 akhir, Binter Merzy pertama kali keluar dengan
mengandalkan pengapian platina, model tangki mempunyai lekuk sedikit
membulat, lampu depan bulat, lampu belakang kotak sedikit berlekuk
membulat, pada dasbor speedo tidak ada indikator fuel meter dan berspion
bulat.
Pada tahun 1982, hampir masih sama dengan model tahun 81, tapi
pembedanya hanya pada lampu depan yang sudah menggunakan model kotak.
Pada tahun 1983, Binter Merzy melakukan sedikit facelift pada bagian
lampu sein depan belakang dengan mengambil bentuk kotak, design tangki
sudah meninggalkan kesan membulat alias kotak dan sudah menerapkan
pengapian CDI.
Pada tahun 1984 awal s/d 1985′an, akhirnya KZ-200 Binter Merzy ini,
melengkapi mesinnnya dengan engine balancer, lampu utama depan belakang
sudah kotak, lampu sein depan belakang kotak juga, pada dasbor speedo
meter sudah ada panel indikator fuel meter, kedua spion berbentuk kotak
dan model tangkinya, kata para penggemarnya berbentuk seperti kepala
ular kobra, yang sampai sekarang untuk Binter Merzy keluaran terakhir
ini disebut sebagai Merzy Kobra.
Adapun spesifikasi dari KZ-200, diluar pengapiannya ada yang menggunakan
platina maupun CDI, adalah sebagai berikut: mesin menggunakan teknologi
4 langkah berkubikasi 198cc SOHC berpendingin udara, Bore x Stroke
adalah 66 x 58mm, Rasio kompresi 9.0:1, Torsi 16.8nm pada 7.000rpm,
Berkarburasi Keihin 26-PW, Bertransmisi 5 percepatan, menggunakan roda
depan berdiameter 18″-275 berpenghenti laju disk brake, sedangkan
belakang 17″-350 berpenghenti laju tromol, dan total berat keseluruhan
motor ini adalah 136kg. Kecepatan maksimal yang bisa diraihnya adalaha
120kph dengan kondisi standar pabrikan.
Last….itulah sedikit ringkasan cerita dari saya pribadi tentang
perjalanan Kawasaki Binter Merzy di Indonesia. Bagi kebanyakan orang
awam mungkin motor ini banyak yang tidak tahu bahkan terlupakan, tapi
bagi para pecintanya, KZ-200 adalah sosok motor legenda yang harus
dijaga keberadaannya dari ancaman kepunahan, dengan segala keterbatasan
onderdil suku cadang asli…mereka para Merzy Lovers masih tetap setia
untuk tetap merawat dan melestarikan motor ini, walaupun kanibal spare
part adalah opsi terakhirnya.
History of Binter Merzy
Pernah
nonton film CHIPS ? Baik yang versi asli yang dibintangi Eric Estrada
maupun film CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan masalah Sosial ) versi
Warkop DKI, di ke dua film tersebut ada beberapa kesamaan salah satunya
adalah motor KZ200. Motor jenis cruiser ini di Indonesia lebih dikenal
dengan nama Kawasaki Binter Merzy.
Sekilas tentang Binter
Di Indonesia, Binter adalah merek lokal dari sepeda motor Kawasaki di Indonesia. Nama Binter adalah singkatan dari "Bintang Terang", yaitu nama perusahaan distributor sepeda motor ini. Merek ini terakhir digunakan pada tahun 1983 ketika Kawasaki di Indonesia menutup usahanya. Sepeda motor Kawasaki di kemudian hari membuka kembali usahanya di Indonesia tetapi tidak lagi menggunakan merek "Binter"
Binter Merzy / KZ200 adalah sepeda motor kelas menengah dengan mesin 200 cc silinder tunggal. Motor ini adalah sepeda motor produksi massal resmi terbesar kapasitas mesinnya di Indonesia sampai pada saat Suzuki Thunder 250cc diluncurkan di Indonesia.
Pada tahun 1983, sepeda motor ini mengadopsi sistem CDI sampai produksinya dihentikan pada tahun 1984. Awal produksi spesifikasi ini disebut Merzy CDI.
Pada tahun 1984, Selama masa produksi terdapat 1 kali perubahan model ditahun akhir dari model pendahulunya menjadi lebih sporty atau yang biasa disebut merzy new tank atau Merzy Cobra.
Pada Waktu tersebut Kawasaki Motor pernah direncanakan akan meluncurkan model baru dengan peningkatan kapasitas mesin 250 cc. Namun, karena di Indonesia peraturan pemerintah pada waktu itu menolak hal tersebut Karena Peraturan di Indonesia pada waktu itu membatasi kapasitas maksimum mesin 200 cc motor untuk umum.
Motor ini telah menjadi favorit untuk dimodifikasi menjadi bentuk motor chopper ala Harley Davidson a.k.a. PPH (Pura-Pura Harley), dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya.
Sekilas tentang Binter
Di Indonesia, Binter adalah merek lokal dari sepeda motor Kawasaki di Indonesia. Nama Binter adalah singkatan dari "Bintang Terang", yaitu nama perusahaan distributor sepeda motor ini. Merek ini terakhir digunakan pada tahun 1983 ketika Kawasaki di Indonesia menutup usahanya. Sepeda motor Kawasaki di kemudian hari membuka kembali usahanya di Indonesia tetapi tidak lagi menggunakan merek "Binter"
Binter Merzy / KZ200 adalah sepeda motor kelas menengah dengan mesin 200 cc silinder tunggal. Motor ini adalah sepeda motor produksi massal resmi terbesar kapasitas mesinnya di Indonesia sampai pada saat Suzuki Thunder 250cc diluncurkan di Indonesia.
Pada tahun 1983, sepeda motor ini mengadopsi sistem CDI sampai produksinya dihentikan pada tahun 1984. Awal produksi spesifikasi ini disebut Merzy CDI.
Pada tahun 1984, Selama masa produksi terdapat 1 kali perubahan model ditahun akhir dari model pendahulunya menjadi lebih sporty atau yang biasa disebut merzy new tank atau Merzy Cobra.
Pada Waktu tersebut Kawasaki Motor pernah direncanakan akan meluncurkan model baru dengan peningkatan kapasitas mesin 250 cc. Namun, karena di Indonesia peraturan pemerintah pada waktu itu menolak hal tersebut Karena Peraturan di Indonesia pada waktu itu membatasi kapasitas maksimum mesin 200 cc motor untuk umum.
Motor ini telah menjadi favorit untuk dimodifikasi menjadi bentuk motor chopper ala Harley Davidson a.k.a. PPH (Pura-Pura Harley), dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya.
Spesifikasi
Adapun
spesifikasi dari KZ-200, diluar pengapiannya ada yang menggunakan
platina maupun CDI, adalah sebagai berikut: mesin menggunakan teknologi 4
langkah berkubikasi 198cc SOHC berpendingin udara, Bore x Stroke adalah
66 x 58mm, Rasio kompresi 9.0:1, Torsi 16.8nm pada 7.000rpm,
Berkarburasi Keihin 26-PW, Bertransmisi 5 percepatan, menggunakan roda
depan berdiameter 18″-275 berpenghenti laju disk brake, sedangkan
belakang 17″-350 berpenghenti laju tromol, dan total berat keseluruhan
motor ini adalah 136kg. Kecepatan maksimal yang bisa diraihnya adalaha
140kph dengan kondisi standar pabrikan.
Tips Untuk Binter Merzy Anda
Beberapa langkah yang berguna dalam merawat/memperbaiki BINTER anda adalah sebagai berikut :
- Periksalah tanki motor anda motor Binter anda umurnya cukup lama, atau boleh dibilang usia motor dibandingkan dengan motor-motor lain usianya pada seumur jagung / kalah tua dibanding Binter. Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yag masuk ke dalam carburator harus terjamin kebersihannya dari kotoran yang mungkin timbul dari dalam tanki anda. Apabila carburator sering ngadat indikasinya adalah mungkin bahan bakar yang masuk kotor, caranya :
- Buka jok motor. Buka selang yang menghubungkan carburator ke tanki
- Buka tanki sliding/geser kedepan
- Tampung bensin yang ada di jirigen atau diwadah apapun
- Kocok-kocok tanki dan buang kotorannya,boleh juga ditiup pake angin tapi hati-hati angin dari kompresornya jangan ada airnya.pake nitrogen baik juga, yakinkan sampai bersih.
- Hati-hati dalam membongkar dan memasang kran bensin, jangan sampai jadi penyebab bocor
- Memeriksa baterai : Cek terminal baterai dan bersihkan bila anda melihat karbon dengan terminal. jangan sampai berkarat, pastikan air akki/baterai terisi penuh dan mengganti baterai jika mati atau tidak berfungsi.
- Memeriksa rantai chain harus dalam kondisi baik. Anda harus memeriksa rantai sebagai berikut : Cek ketegangan dalam rantai, rantai tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat, periksa apakah ketegangannya sudah tepat. Check Gap/Play ke kiri, kanan, atas dan bawah. Kondisi roda gigi depan/belakang jangan sampai kondisinya lancip, gigi harus halus dan tidak boleh ada gompal. Jika ada maka anda perlu membeli sprockets baru. Sebelum lubricating rantai, pastikan anda telah membersihkan semua kotoran. setelah itu berikan pelumas yang baik khusus untuk rantai.
- Pastikan rem bekerja dengan bagus, periksa minyak rem untuk rem depan, periksa indikasi rem belakang, kanvas rem apakah masih tebal atau sudah tipis sehingga perlu diganti.
- Periksa oli mesin apakah masih sesuai marking atau perlu ditambah atau memang sudah saatnya diganti. Selalu ingat jadwal penggantian, sudah berapa km sejak penggantian oli terakhir.
- Periksa tekanan angin pada ban motor anda.
Berikut tips supaya mesin Binter Merzy tidak cepat panas
Karena pada dasarnya oli seperti darah pada manusia,maka perlu perawatan pada part part yang berhubungan dengan oli.
mesin panas disebabkan karena oli kurang ke mesin hingga mengakibatkan mesin jadi panas dan jadi gak bisa jalan tuh motor.
solusinya pada saringan oli saringan oli pada binter merzy kan ada 2 yang atas yang ada kertasnya itu dan yang bawah yang berupa kasa besi sebesar ibu jari
saringan yang atas bersihkan saja secara rutin dan jangan pernah membuang kertasnya bisa rusak nanti gan mesinnya karena kemasukan kotoran .
yang bawah yang berbentuk kasa itu panjangin aja kasanya hingga mentok beli kasa dari besi yang biasanya digunakan untuk sablon pasang tuh di saringan yang dibawah dijamin mesin gak bakalan panas lagi
solusinya pada saringan oli saringan oli pada binter merzy kan ada 2 yang atas yang ada kertasnya itu dan yang bawah yang berupa kasa besi sebesar ibu jari
saringan yang atas bersihkan saja secara rutin dan jangan pernah membuang kertasnya bisa rusak nanti gan mesinnya karena kemasukan kotoran .
yang bawah yang berbentuk kasa itu panjangin aja kasanya hingga mentok beli kasa dari besi yang biasanya digunakan untuk sablon pasang tuh di saringan yang dibawah dijamin mesin gak bakalan panas lagi
Selasa, 14 Mei 2013
Kawasaki Meguro 1969, Brat Style Sang Engineer
Selasa, 14 Mei 2013 08:14 WIB
Modifikasi Motor

“Saya memang suka motor classic sejak dulu,” bilang Erry, panggilan akrab Erry Prasetya yang juga punya koleksi Ariel dan Suzuki Thunder 250 CafĂ© Racer.
Koleksi Erry yang lain, Kawasaki Meguro 500 cc. Seperti yang terpampang di artikel ini. Project, hasil garapan rumah modifikasi Opay Custom di Jl. Pulo Ribung, No. 7, Pekayon Raya, Bekasi Selatan, Jawa Barat. Meguro kelahiran 1969 ini, sudah berubah total lewat Brat Style.

Masih pertimbangan ergonomi saat berkendara. Karena adopsi gaya Brat yang karakteristik frame sedikit mendekati chopper, posisi persneling dan rem harus alami rekontruksi. Awalnya, peranti ini nempel di bawah engine. Sekarang dipindahkan ke depan. Bila tidak, posisi kaki sedikit tertekuk dan tak nyaman.
Bukan hanya terfokus pada ergonomi, pemilihan part pendukung penampilan Brat Style kali ini terbilang simple dan elegan. Terutama, pemilihan model tangki peanut yang dilabur airbrush bertemakan grafis. Cat, aplikasi pakai merek Kardiac dan buat clear pakai Auto Bright. "Untuk mal, dibantu kain renda. Serta diberi sedikit metal flake agar terlihat lebih mantap," bilang Opay. Keren bor. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok Belakang: Suzuki Thunder 125
Lampu: Aftermarket
Pelek depan: TK 1,60X21
Pelek belakang: Harley-Davidson 3,50X16
Sabtu, 12 Januari 2013
Kawasaki Binter Merzy, Polos dan Jujur Ala Roundtank
Kamis, 31 Januari 2013 10:16 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1983 (Bandung)

Melalui perkembangan zaman, gaya-gaya roundtank punya penggemarnya sendiri. Istilah juga bergeser, bukan melulu tangki silinder di backbone berbentuk silinder tapi masuk ke gaya superjadul, hardtail, sasis springer, setang sepeda dan motor cenderung rata, tidak sedinamis choppers ataupun bobber. Wuih...., apalagi ala Jap’s style ataupun street tracker yang jauh lebih modern.


Karakter polos dimulai dari nggak dipersilakannya unsur cat masuk ke motor ini. “Semua seperti aslinya, warna logam sesuai bahan motor. Dari sini juga ingin menunjukkan kerapian pengelasan dan detail yang lebih jujur kelihatan,” tambahnya lagi.
Selain owner motor, Ikuk juga builder. Jadi tak heran kalau desain motornya ini dibuat di rumah modifikasinya dibawah bendera Ikuk Custom di bilangan Mekar Wangi Dalam, Bandung, Jawa Barat.
“Tidak dipilih centang karena tak mengacu ke desain choppers. Rake rapat tadi, bikin sektor depan jadi padat. Pasalnya saya juga merancang sok depan tidak springer tapi lebih ke gaya girder,” tambah Ikuk lagi.
Gaya ini tentunya makin tonjolkan kesan lawas di motor ini. Apalagi Ikuk sengaja desain setang tanpa raiser. Tapi langsung nempel di T atas, gaya bullhorned yang kental setang sepeda onthel. Nuansa minimalisnya makin kentara saat ia ogah bikin sepatbor depan-belakang.
“Pertimbangannya supaya karakter ban lebih kelihatan,” tutupnya.
Siap gan…. (motorplus-online.com)
Data Modifikasi :
Ban depan: Swallow 4,00 x 18
Ban belakang: Swallow 4,00 x 18
Setang: By Ikuk Custom
Karburator: Keihin PE28
Selasa, 18 Desember 2012
Kawasaki Binter Merzy, Berpikir Keluar Jalur
Selasa, 18 Desember 2012 15:20 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1983 (Bekasi)

Berpikir keluar
jalur alias out of the box, mungkin inilah pribahasa yang cocok untuk
ubahan yang dianut rumah modifikasi Opay Custom, Bekasi. Pasalnya Honda
C-70 banyak diburu untuk dibikin city cub. Atau Binter Merzy yang cocok
buat modif aliran Japs style bahkan chopper malah diobrak-abrik.
Hanafi Hasan yang bos Opay Custom berpikir terbalik. He..he.. asal otaknya yang enggak terbalik bro. Antara C-70 dan Merzy bukannya dibikin dua motor yang berbeda, malah digabungin.
Mesin Merzy yang notabene motor batangan, digabungkan dengan sasis Honda Grand. Ada-ada saja memang. “Iya namanya modifikasi, harus beda. Agar hasilnya bikin orang bilang wow gitu,” canda Opay panggilan modifikator dari Jl. Pulo Ribung No. 7 Pekayon Raya, Bekasi Selatan.
Pria yang dulunya sering ketok bodi mobil alias body repair itu memainkan jurus. Ciaaatttt.. agar mesin Merzy bisa terpasang aman disasis Grand, harus tempuh beberapa cara. Karena dudukan mesin sport dan sasis bebek sangat berbeda jauh. Caranya backbone Grand disunat sampai tak tersisa, sehingga hanya ada sistem kemudi dan bodi belakang.

Tapi, supaya keliatan lebih klasik modern, Opay coba gabungkan beberapa part Honda C-70 dan part variasi. Seperti buntut belakang, setang dan batok lampu beserta headlampnya. Tak lupa agar mesin tetap adem, aplikasi oil cooler kepunyaan Suzuki Satria FU pun ditempuh.
Setelah motor rempug alias selesai dibangun, sang owner yang punya ngaran Khamid Purnomo langsung ngajak jalan-jalan sekalian tebar pesona. “Hasilnya bikin orang penasaran. Ketika berhenti dilampu merah banyak orang yang bilang aneh. Pasalnya motor bebek tapi mesinnya tegak dan suaranya galak. Ketika lampu hijau dan throttle gas dibuka, wuzz meninggalkan bebek-bebek betina yang ada di belakangnya,” bangga Pak Guru, sapaan yang punya motor ini.
Pasti banyak pertanyaan yang mucul soal STNK-nya seperti apa? “Tenang bos aman kok. Kan pakai STNK kepunyaan Merzy yang memang bawaan mesin, untuk nomor rangka tinggal pindahin dari sasis KZ200 ke sasis Grand dengan cara gunting pelat, aman deh,” kekehnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar